Pages

Jumat, 03 September 2010

LEBARAN

     Lebaran sudah diambang pintu, saatnya merayakan kemenangan setelah sebulan lamanya berpuasa menahan segala lapar dan nafsu, saatnya saling memaafkan atas segala dosa yang diperbuat dan saatnya mudik ke kampung halaman.
    Mendekati Hari Raya Idul Fitri, budaya khas masyarakat Indonesia adalah mudik lebaran , pulang ke kampung halaman dalam rangka memakai event tahunan ini untuk berlebarandi kampung masing-masing.
Mudik atau pulang kampung bukan suatu beban berat bagi yang kebetulan kampung halamananya bisa ditempuh dalam hitungan jam, namun bagi yang harus menempuh perjalanan seharian atah bahkan berhari-hari apalagi dengan membawa kendaraan pribadi, acara mudik harus dipersiapkan benar-benar, terutama kondisi fisik. Hal ini bermanfaat untuk menciptakan rasa aman dan nyaman.    
Segala perjuangan dilakukan demi mudik. Entah untuk apa mudik lebaran itu dimanfaatkan, ada yang memanfaatkan untuk berlibur, bernostalgia, ada juga yang pamer kekayaan atau pamer kesuksesan yang di raihnya selama di kota, serta tak lepas pula keinginan untuk mudik lebaran sebagai event silahturahmi. Namun yang manakaah ?, event mudik lebaran ini yang dianjurkan ?

Keamanan
    Sering kali pemudik tidak menghiraukan keselamatan dirinya sendiri. Padahal kondisi ini dapat mengakibatkan bahaya kepada pemudik lain.
    Tak ada rasa jera mudik dengan naik kereta api tanpa karcis. Ujung-ujungnya mereka tak ciut untuk mudik diatas gerbong kereta api.berapa jiwa melayang dalam setahun karena prilaku penumpang liar seperti itu. Angka kecelakaan disaat mudik lebaran yang tertinggi.
Bagi mereka, yang penting bisa pulang kampung, syukur-syukur tanpa biaya sepeser pun.

Panggung Sandiwara
     Hari raya Idul Fitri atau lebaran layaknya panggung catwalk tempat para modelmemamerkan desain terbaru dari terbaru dari perancang ternama dan catwalk, adalah panggung terbesar di dunia. Tak hanya panggung terbesar, perancangnya yang berpartisipasi pun terbanyak, pakaian yang ditampilkan terbanyak ragamnya dan para modalnya pun tak terhingga.
     Dimulai sejak sekitar pukul 06.00, saat takbir berkumandang membelah fajar memanggil orang-orang untuk datang kelapangan untuk sholat Id. Nyaris semua semua yang datang mengenakan pakaian baru, setidaknya yang terbaik yang mereka miliki. Sebagaian besar jamaah laki-laki tak berbeda, semua terlihat sama dengan pakaian gamis, kain sarung, kopiah dan berselendang sajadah.
Terlebih ketikah ada seorang gadis berlenggak menuju lapangan dengan pakaian ketat melekat di tubuhnya karuan saja ia menjadi pusat perhatian sejenak para jamaah yang sudah hadir lebih dulu. Saltum-salah kostum-? Bisajadi. Padahal yang dituju adalah masjid atau lapangan tempat sholat Id, tapi pakaiannya lebih pantas dipakai ke tempat hiburan . padahal lengannya anggun menjinjing tas mukenah, yang itu bisa dipakai untuk menutupi tubuhnya.
     Sholat Id pun usai. Wajah-wajah ceria bercahaya terlihat dari semua jamaah saling berpelukan dan memohon maaf satu sama lain kembali kerumah seolah sedang memasuki ruang ganti panggung catwalk. Sebab sejurus kemudian seperti mendapat aba-aba serempak para model berganti kostum. Jika sholat tadi mereka berpakaian religius kini giliran pakaian lainnya yang dikenakan.
     Bak pantas peragaan busana pada umumnya yang kerap berganti-ganti pakaian, tidak sedikit dari orang-orang berlebaran memiliki pakaian baru. Satu untuk sholat Id,satu lagi untuk hari pertama, satu lagi untuk hari kedua atau pertimbangannya begini satu untuk di rumah saat menerima tamu dan keluarga yang datang, satu stel untuk bertandang kerumah-rumah keluarga, satu lagi disiapkan untuk kerumah mertu atau calon mertu dan seterusnya.
     Beragam jenis pakaian yang ditampilkan para model lebaran ini, dari yang sedeharna seperti baju gamis hingga yang mirip artis idola dan model sungguhan. Bahkan saking ingin menyerupai sang idola, penampilan mereka lebih mirip disebut supermodel. Ya, di hari raya mereka tampil spesial layaknya seorang mega bintang lebih ngartis dari artis sebenarnya.
     Jikalah lebaran merupakan panggung catwalk, lalu siapa penontonnya ? jelas, yang menonton adalah mereka yang hanya menangis di hari raya tanpa baju baru. Mereka adalah fakir miskin dan anak-anak yatim yang sesungguhnya sudah sangat bersyukur masih diberi kesempatan oleh Allah untukmenjalani ramadhan sebulan penuh dan mencicipi kebahagiaan hari raya. Namun polah tingkah kita yang baik supermodel dengan pameran beragam baju baru telah secara nyata melukai kebahagiaan mereka . membuat mereka menitikan air mata lantaran tak sanggup membeli baju baru. Ingat kita pada mereka, jeritan bocah-bocah yang menatap sedih orang-orang yang berlalu lalang di depan rumahnya. “saya rindu ayah “, terbayang diwajahnya kenangan tahun lalu ketika ayahnya masih membelikan baju baru.
     Sebagai umat muslim dan muslimat hakekatnya kita merayakan Idul Fitri dengan memahami dan melaksanakan hikmah dari 2 kata yang selalu ada di setiap Lebaran.

“Silahturahmi”
     Kata silahturahmi ( kata serapan dari shilaturahim ) adalah dua kata yang mempunyai arti tersendiri. Shilat yang berarti “menyambung” dan “menghimpun”, mempunyai makna menyambung yang putus dan menghimpun yang berceceran. Hadist Rasulullah, “Tidak ber-shilaturahim (namanya) orang yang membalas kunjungan atau pemberian, (tetapi yang dinamakan shilaturahim adalah) yang menyambung apa yang putus”. Ini yang dianjurkan Nabi perihal silahturahmi.
     Sedangkan kata Rahim berarti “Kasih sayang” jadi bila digabungkan dengan kata shilaturahim menjadi, “menyambung yang putus serta menghimpunnya kembali untuk mendapatkan curahan kasih sayang”.
Bagi andayang mudik maupun tidak wujubkanlah makna silahturahim ini dalam diri anda, ingat-ingatlahterhadap siapa saja hubungan anda pernah terjalin, bagaimana hubungan tersebut, bila didapati terdapat peristiwa ( sikap, sifat, ucapan ) yang membuat terluka (tidak berkenan) atau tidakberbagi faktor kesibukan.
     Maka dengan proses silahturahim ini dapat ber-efek sebagai penyambung yang putus, menghangatkan persaudaraan (hubungan) yang dingin, serta mencairkan dendam amarah yang sudah lama membeku.

“Minal ‘Aidin Wal Faizin”
     Inilah kata yang terucap kepada sanak saudara dan handai tolan pada saat Idul Fitri. Minal ‘aidil berarti “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali’. Kembali kepada fitrah yakni atau ‘asal kejadian’ atau ‘kesucian’ atau ‘agama yang benar’. Setelah proses ‘Asah & Asuh’ jiwa selama satu bulan berpuasa ramadhan diharapkan manusia kembali ke ‘asal kejadiannya’ dan menemukan ‘jati diri’ yaitu kembali suci dan kembali mengamalkan ajaran agama yang benar.
     Sedang Wal Faizin berarti “ semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh Ridho dan ampunan Tuhan sehingga kita semua dapat menikmati surganya. Marilah kita berlapang dada mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal ‘aidin wal faizin. Semoga kita dapat kembali menemukan jati diri dan semoga memperoleh ampuanan, ridha dan kenikmatan surgawi.
     Mudik lebaran adalah salah satu event ganda, gembira karena lebaran dan gembira karena pertemuan. Bicara mengenai gembira mari kita simak (QS 57:23), “ jangan bergembira melampaui batas terhadap apa yang dianugrahkan (Tuhan) kepadamu, (kegembiraan yang mengantarkan kepada keangkuhan dan lupa diri). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
     Marilah kita berlapang dada, saling mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal ‘aidil wal faizin. Semoga kita dapat kembali menemukan jati diri dan semoga memperoleh ampunan, ridho, dan kenikmatan surgawi di hari yang fitri inin. Amin.

8 komentar:

addiehf mengatakan...

minal aidin wal faidzin, maaf lahir bathin om (worship)


#nanti kalo mudik bareng yah (lol)

xitalho mengatakan...

Mohon Maaf Lahir dan Bathin...

wardz mengatakan...

mohon maaf lahir dan batin
semoga menjadai awal persahabatan kita

omagus mengatakan...

mohon maaf lahir dan bathin..!

Pencerah mengatakan...

selamat idul fitri, maaf lahir batin

jeru mengatakan...

selamat idul fitri, maaf lahir batin

Aneh Indah mengatakan...

selamat lebaran mas

PLPBK Jepara mengatakan...

maaf lahir batin, semoga kita bisa meraih kemenangan

 
 

Blogger