Labels
Links
- Free Games, movie, Lyrics
- Bunga Rawa Belong
- CATA2AN PUTRA
- Bujang Riau
- www. BEST-BABYTOYS.blogspot.com
- semut geni.net
- soewoeng.com
- catatan si alin
- DETIK PRADNA
- gajah's mobile
- Kontes-Kontes(t)an
- Galuharya's
- LIUDIN. COM
- anchor text motivasi
- Letters
- Jean Blogger
- 12:12
- WildRidder
- onez keterbelakangan mental
- KOTA NGAWI
- diKACRUTin
- Honest
- MY RAMBLIN
- Bukan Blogger Beneran
- CAK WIN
- dcamz Web
- blog hani
- GUBUK BLEKENYEK
- Sandra Oncy sappharie in here
- " Cinta Hakiki "
- BLOG ASNUR
- andhiklik !
- F O R E X
- Blognya Ikhsan
- endar fitrianto
- Chikuz Blog
- ThiarThea
- Secret attract women
- freezipe
- ruang hati.com
- Hakikat sang jiwa
- cokro bening
- MY. STORIES.
- CELEBRITIES
- hasssan's weblog
- karina
- Orat-OreT LuxsMan
- Dunia Benlahmen
- Aegee Nis Devil Paradise
- Love 4 Live
- ciwir
- seputar informasi
- Pradna Jogloabang
- hericz.net
- nge-BLOG
- arifudin dot net
- budiawanhutasoit
- rahmatea
- caride
- nicamperenique'
- blognya yani
- Blognya Sepur
- Anurogo
- Pingin Ngeblog
- maS doyoK
- CATA2AN PUTRA
Sabtu, 08 Mei 2010
KEMATIAN
Ada orang yang menganggap bahwa kematian adalah akhir segalanya. Padahal, kematian hanyalah jembatan antara kehidupan di dunia dengan hidup di akhirat. Kematian seolah pintu gerbang kehidupan setelah mati.
Di seberang pintu gerbang ini, yaitu kehidupan di akhirat, kita akan memasuki surga atau neraka tergantung pada iman kita yang murni pada keesaan Allah dan ridha Allah atas amal perbuatan kita di dunia ini.
Kematian hanyalah akhir dari suatu jangka waktu saja. Kematian sama dengan membunyikan bel di sekolah, yang menandai berakhirnya ujian. Allah memberi jangka waktu yang berbeda untuk menguji setiap manusia. Ada yang diberi waktu tiga puluh tahun, ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun. Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut. Dengan kata lain, hanya Allah yang tahu pada umur berapa kalian akan meninggal.
Bagaimana Seharusnya Kita Memikirkan Kematian?
Kematian, yaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini, adalah sumber kebahagiaan dan kenikmatan bagi orang beriman. Kita hampir tidak pernah menyesali orang yang berhasil melalui ujian, bukan? Merasa berduka karena seseorang meninggal sama saja lucunya. Mungkin benar kalian kehilangan kerabat dekat atau seseorang yang kalian cintai. Namun, orang yang beriman mengetahui bahwa kematian pasti bukanlah perpisahan abadi, dan bahwa seseorang yang meninggal hanya sekadar menyelesaikan masa ujian di dunia ini. Dia tahu bahwa di akhirat, Allah akan mengumpulkan kaum Muslimin yang hidup menurut perintah-Nya dan memberi mereka balasan surga. Dalam hal ini, mereka akan merasakan kebahagiaan besar, bukan rasa penyesalan.
Allah bisa mengambil jiwa kita kapan pun. Oleh sebab itu, kita harus berjuang untuk memperoleh ridha Allah.
Kesimpulannya, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang yang mengantar kita menuju akhirat. Kehidupan di akhirat adalah kehidupan sesungguhnya yang akan abadi, dan kita perlu bersiap-siap untuk itu. Apakah kalian berpikir bahwa seseorang yang menjalani ujian ingin tetap dalam ujian itu selamanya? Tentu tidak. Dia hanya ingin menjawab pertanyaan dengan benar, lalu meninggalkan kelas.
Di dunia ini pun, seorang manusia harus berjuang untuk melalui ujiannya, mendapatkan ridha Allah, dan mencapai surga-Nya.
Dalam dunia ini, tujuan terpenting manusia haruslah untuk mencintai Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Hal ini karena Allah, Yang Maha Penyayang, mencintai kita dan melindungi kita di segala waktu. Salah satu ayat Al Qur'an, yang menyebutkan perkataan salah seorang nabi, berbunyi:
“…Tuhanku adalah Pelindung segalanya.” (QS Hud: 57)
Diposting oleh
Blog Sersan
di
00.26
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
siapa pun orangnya pasti mati, keinginan kita adalah mati secara khusnul khotimah
Sebaik-baiknya perjalanan pulang adalah "Kematian Yang Baik"
Top Markotop...!
Lho.. komentarku koq ilang sing mau...??
Semoga Khusnul Khotimah...
kenapa kematian menjadi kemutlakkan..
ciwir@ amin
xitalho@ subhanallah
senoaji@ karena hanya kematian yang pasti
sesungguhnya kematian itu adalah kehidupan...
dan kehidupan itu adalah kematian itu sendiri...
Posting Komentar