
Bagi seorang muslim, makan dan minum bukan sekedar untuk menghilangkan lapar dan dahaga. Lebih dari itu, makan dan minum merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT . sebab dengan menjaga makanan kita , Allah SWT akan menjaga kita karena nya kehalalan suatu makanan atau minuman harus menjadi pertimbangan utama. Allah SWT memperuntukkan semua yang ada di muka bumi ini semuanya untuk kita. Sementara yang haram bisa di hitung dengan jari, misalnya : bangkai, babi, darah, dan khamer. Buah-buahan semuanya halal, kecuali yang diperoleh dengan cara yang tak dibenarkan , misalnya : mencuri.
Allah SWT berfirman : “ Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan ; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu”.
Orang yang senantiasa memenuhi dirinya dengan makanan yang halal maka akhlaknya akan baik, hatinya akan hidup dan dosanya insya Allah terkabul. Sebaliknya orang yang dipenuhi dengan makanan haram maka akhlaknya akan buruk, hatinya akan sakit dan doanya tidak dikabulkan. Padahal seorang hamba tidak dapat terlepas dari kebutuhan berdoa kepada Allah SWT, meskipun hanya sekejap mata. “ yang haram halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas. Dan di antara kedua hal itu terdapat yang samar-samar (mutasyabihat), yang kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumannya. Barang siapa yang berhati-hati, sesungguhnya ia telah menyelamatkan agama dan dirinya”. (HR. Muslim).
Tentang makanan yang meragukan (syubhat), yang paling baik adalah bagaimana kita menghindarinya. “…..Katakanlah dihalalkan bagi kamu yang baik-baik……” (Al Hadits).dengan menghindari hal yang syubhat, maka kita telah menjaga kesucian diri dan agama. Karena mengambil sesuatu yang syubhat akan menjadikan seseorang mengambil sesuatu yang haram secara bertahap, sebagaimana juga orang yang meremehkan dosa-dosa kecil, yang lambat laun akan terjerumus ke dalam dosa besar. Ada Hadits yang menyatakan bahwa “ Tidaklah daging yang tumbuh dari sesuatu yang kecuali neraka lebih berhak untuknya”.
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk memakan apa saja di dunia ini yang diciptakan-Nya, sepanjang batas yang halal dan thayyib (baik). Allah juga memberi peringatan agar manusia berhati-hati dalam memilih makanan, memisahkan mana yang halal dan mana yang haram , juga cara memperoleh makanan itu baik dari segi kesehatan jasmani maupun rohani.
Adanya ketentuan halal dan haram dalam Islam menunjukan agama ini benar-benar memperhatikan ketertiban, mana yang boleh dan yang tidak boleh dikerjakan. Lebih dari itu, ketentuan tersebut tidak hanya bagi umat islam tetapi rahmat bagi seluruh alam.
11 komentar:
Mantap... jaga makan karena itulah yang akan menjadi darah daging kita.... TOP banget
jika yang dimakan haram akan mendapatkan hasil yang haram pula
terima kasih pak, dapat pencerahan yang bagus disini :)
subhanallah
mari makan makanan halal agar jadi berkah
makanan yang halal akan membawa berkah bagi kita semua..
makanan menentukan sikap yang kita lakukan..
yukkk ahhh kita jauhi makanan yg haram2 :D
wah, terima kasih pencerahannya, mas rudi. jadi inget maraknya korupsi yang masih terus berlangsung di negeri ini. semoga mereka segera bisa kembali ke jalan yang benar.
Bunga setuju 100 persen untuk pentingnya makan makanan halal.
Kalau kita sayang ama keluarga maka kita harus membawa pulang rejeki itu yg halal aja.
Kalau yg haram mendingan gak usah dibawa pulang aja dech, kasihan anak istrik memakan barang haram.
setuju,,,,
Posting Komentar