Pages

Selasa, 05 Januari 2010

KAMI BERTEMAN ( IV )


Dia pun buru-buru menanggapi perkataan si polisi
Marketing : ‘ Maaf teman-teman tulisan yang kami buat singkat dan padat itu tidak bermaksud menjerumuskan konsumen, tapi itu lah trik penyampaian nya yang singkat dan media nya yang hanya berupa selembar kertas tentu punya keterbatasan dalam penulisan. Lah kalo harus ditulis panjang lebar tentunya tidak menarik untuk dibaca. Melihat tampilan yang seperti selebaran kutbah jumatan konsumen malas membacanya dan lebih senang membuangnya. Diselebaran itu kami juga mencantum kan nomor telepon yang bisa di hubungi apabila konsumen kurang jelas dan alamat kantor tertera dengan jelas. Konsumen bisa menghubungi pada jam kantor jika ada informasi yang kurang mereka pahami. Seharusnya itu bisa mereka manfaatkan .’

Sekretaris : ‘ hari gini mana ada yang mau ribet bos’
Marketing : ‘ sekali-kali ribet untuk hadiah yang tidak murah harganya nggak apa-apa kali jeng.’
Sekretaris : ‘ribet itu nggak efisien bos.’
Marketing : ‘ tidak efisien dalam pemikiran mu jeng. Sederhanakan lah pola pikirmu. Ini hanya menyita sedikit waktu kalian yang terbuang hanya untuk ngerumpi dan shoping. coba kamu hitung berapa banyak waktu terbuang sia-sia oleh kegiatan kalian yang tidak bermanfaat itu. Kalau saja waktu itu bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi tentu tidak ada kesalahpahaman ini.huh dasar perempuan.’
Suasana kembali memanas. Ini sepertinya sudah mulai masuk ke area pribadi. Terutama kaum hawa dikelompok ini yang merasa terusik dengan perkataan si marketing . Shoping dan ngerumpi bukan lagi sekedar kegiatan selingan bagi mereka tapi sudah masuk dalam schedule mingguan bahkan harian . Si perawat yang tadi hanya diam melihat kedua orang ini berdebat terusik juga untuk berkomentar.
Si perawat : ‘ hmmm…hubungan nya apa shoping dan ngerumpi dengan kesalahan promosi mu itu bung. Jangan coba mengalihkan permasalahan. Yang menjadi konsumen mu juga tidak seratus persen perempuan. Kenapa kaum perempuan yang disalahkan. Hanya kebetulah saja yang memprotes para ibu-ibu jadi kamu menimpakan kesalahan ini pada kami. System mu itu yang harus di perbaiki.’
Si guru : ‘ sudah…sudah….kenapa pembahasan ini jadi bawa-bawa urusan pribadi siih. Pendapat teman-teman mu bisa di ibaratkan sebagai suara konsumen. Seharusnya kamu juga bisa menyederhanakan pola pikirmu dan berbesar hati menerima kritikan teman mu. Kritikan kami tidak akan membuat kamu di pecat atau membuat perusahaan mu malu. Kami menunjukan dimana letak kelemahan kinerja mu bukan ingin menjatuhkan mu sobat. kami juga tidak membawa mu dan perusahaan mu ke meja hijau seperti yang dilakukan ibu-ibu yang merasa mereka telah ditipu. Paham…sobat ku??’

Si marketing tersenyum getir seakan tidak yakin dengan sikapnya untuk menerima atau terus berdebat membantah para wanita yang hari ini kompak menyudutkan nya. Dalam hati ia membenarkan omongan ketiga wanita ini. Demon dari ibu-ibu itu menunjukkan ada kesalahan cara promosi nya. Dan ia harus mengakui itu. Dia pun bertekad dalam hati untuk mengevaluasi kinerja nya . Debat singkat tadi menyadarkan nya, dia beruntung punya teman-teman seperti mereka yang tidak berusaha membuatnya terus bangga dengan prestasi yang ia capai selama ini. Terpikir oleh si marketing untuk melibatkan teman-temannya jika nanti ia punya produk baru yang akan diluncurkan, yah seperti diskusi dengar pendapat dan uji coba keunggulan produk.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sore telah beranjak menuju kaki langit, pemberitahuan datang nya waktu magrib tidak membuat kami beranjak dari mall ini. Si polisi, si guru dan si perawat bergegas menuju mushola menunaikan kewajiban agama mereka. Sementara itu si marketing dan si sekretaris mencoba mencairkan suasana dengan memilih makanan yang mereka pesan. Selang setengah jam kemudian mereka telah lengkap berkumpul kembali. Acara selanjutnya makan malam bersama. Sambil menunggu pesanan datang obrolan pun tetap mengalir.
Si polisi : ‘ ckckckck…..lihat perempuan itu. Seksi sekali pakaian nya. Minimalis gaya nya. Minim di atas minim dibawah bikin risih yang liat aja.’
Marketing : ‘ bener bro…..kejahatan itu terjadi karena ada kesempatan kata bang napi. Mereka sendiri yang membuka kesempatan itu. Padahal seksi itu tidak mesti berpakaian minim dan super ketat.
“maaf kawan-kawan karena saya harus meniapkan penambahan umur saya maka ceritanya diakhiri dulu tunggu yang Ke V”.

23 komentar:

liudin mengatakan...

terkadang kita bisa menerima kritik dari orang yang tidak kenal, tapi malah menyanggah kritik orang-orang yang sudah kita kenal. jangankan hal semacam itu, contoh: jika adik atau teman kita secara tidak sengaja menabrak kita, apa reaksi kita? kebanyakan akan memaki meskipun mereka sudah minta maaf. tapi jika orang lain yang tidak kenal berbuat demikian, kita bisa dengan cepat melupakannya bahkan memaafkannya. si marketing mungkin juga demikian. ini adalah salah satu misteri dari manusia yang belum saya temukan jawabannya.

Pradna mengatakan...

yang penting,
setelah bersitegang begini akhirnya jadi bersisantai :D

gajah_pesing mengatakan...

la? kok malah bersambung?

The Baby mengatakan...

aduhhh udah 4. masak tambah lagi... hehehe... sukses bro

Blogger is me mengatakan...

Kasih kepastian dong nyambungnya!

senoaji mengatakan...

hmmm... setiap persoalan memang butuh kesabaran.. lalu dipadupadan dengan kebijaksanaan..

senoaji mengatakan...

terjebak disusunan align textnya aja kang, heheh maaf belum terbiasa model justify apalagi untuk catatan berdialog seperti itu.. maaf ya kang beriburibu maaf..

pongpet mengatakan...

harus saling memahami ada faktor kepentingan yang diusung..

Anonim mengatakan...

Wuih brSambUng lge...maKin pNasaran eui....maph pAk...cRita na udah msuk bgian ke 4, yg jd bkin pNasaran saya...lah yg brcerita ini siapa?? Sperti nya bukan dr 5 org tman ini....capa ya? Btw..lanjut n sukses buat bos.

Rezky Pratama mengatakan...

mampir lagi sambil ngomen,semoga di bales
ada postingan baru di blogq loh mas,hohoho

SARIF HUSIN mengatakan...

saya boleh ikut berteman diblog ini ga ni?

Didien® mengatakan...

ternyata udh ada seri IV, baca² dulu deh..



salam, ^_^

Caride™ mengatakan...

lama tak bersilaturrahmi kesini, nampaknya masih berlanjut artikel yg ini...keren euy

d-Gadget™ mengatakan...

kunjungan sore hari..mo baca kisah yg ada disini..

sawali tuhusetya mengatakan...

hmmm ... makin penasaran dengan tulisan serial lanjutannya, mas.

annosmile mengatakan...

cerita yang menarik nih
gak dijadikan buku aja nih sekalian??

Rezky Pratama mengatakan...

berkunjung dengan senyuman,,,

liudin mengatakan...

maaf pak, link Anda sudah saya tambahkan. selain itu mengenai banner yang saya janjikan masih dalam proses pengerjaan. hal ini dikarenakan server yang sering error sehingga diadakan banyak perbaikan

rental mobil murah mengatakan...

ok di tunggu yang kelima biar komplit ceritanya.

Didien® mengatakan...

belum apdet kang..??

JAUHDIMATA mengatakan...

ya begitulah
jauh, disayang
dekat, ditendang

pencarian mengatakan...

yeh...lagi asyik-asyiknya bersambung malah

rental mobil di surabaya mengatakan...

artikel yang bagus

 
 

Blogger